<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script> <!-- itik hpk2 --> <ins class="adsbygoogle" style="display:block" data-ad-client="ca-pub-2739969094367745" data-ad-slot="7246033423" data-ad-format="auto" data-full-width-responsive="true"></ins> <script> (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); </script>

Komentar Pedas Pemain Asing Persib Terhadap Suporternya Sendiri! Bobotoh Salah Apa?

HPK taruh disini

Bagi pemain profesional Indonesia yang sudah lama berkecimpung dalam persepakbolaan Nasional, mungkin sudah tidak asing dengan yang namanya kericuhan dalam pertandingan. Meskipun hal itu memang tak patut kembali terulang.

Berbeda dengan pemain asing yang baru merumput di persepakbolaan Indonesia, seperti Jonathan Bauman. Pemain berposisi striker milik Persib itu mengaku mendapatkan pengalaman baru yang luar biasa saat timnya dijamu Arema FC beberapa hari lalu.

Menurutnya konsep pengamanan pemain dan official menggunakan kendaraan lapis baja, seperti mau perang. Sebagai informasi, para pemain dan official tim Persib memang menggunakan kendaraan tersebut untuk menghindari kejadian buruk yang bisa saja terjadi.

"Ini sungguh pengalaman yang luar biasa bagi saya. Tentu, ini yang pertama selama saya berkarier di dunia sepak bola. Aneh memang, itu seperti mau perang. Padahal, kita hanya akan bermain sepak bola," jelasnya mengutip Bobotoh.id (17/4/2018).

Bukan hanya itu Joni sapaan akrabnya juga merasakan harus menunggu berjam-jam di ruang ganti Stadion Kanjuruhan agar situasi aman dan kondusif. Menurutnya hal itu tidak baik, dan jangan dijadikan kebiasaan bagi sepakbola Indonesia.

Sementara itu, ia pun sedikit memberikan komentar pedasnya bagi Bobotoh, agar apa yang dilakukan oleh Aremania kemarin tidak ditiru. Pasalnya jika Bobotoh meniru dan berbuat anarkis, itu hanya akan membuat mereka ditertawakan.

"Karena insiden itu kita harus menunggu. Menunggu hampir tiga jam setelah match sangatlah tidak baik. Ke depannya, khususnya untuk Bobotoh tenang saja jangan terbawa emosi. Rivalitas itu hanya di dalam lapangan. Jika berbuat (anarkis), itu hanya akan membuat kita ditertawakan," pungkasnya.


baca sumber
Kode Iklan 300x250
close
==[ Klik disini 2X ] [ Close ]==