HPK taruh disini
Pertandingan Persib Bandung menghadapi PSM Makassar pada lanjutan Liga 1 pekan ke-10 menciptakan satu momen yang cukup kontroversial. Pada pertandingan tersebut terjadi pelanggaran handball hingga berujung hadiah pinalti bagi Persib, namun para pemain PSM Makassar memprotes cukup keras karena menganggap bahwa momen tersebut seharusnya bukan merupakan pelanggaran.
Dilansir dari goal.com (23/05/2018), Ezechiel mencetak gol pembuka bagi Persib Bandung saat menjamu PSM Makassar pada menit ke-39 melalui tendangan penalti. Hadiah pinalti tersebut di berikan bagi Persib Bandung usai Wiljan Pluim melakukan handball di kotak terlarang yang membuat wasit tanpa ragu menunjuk titik putih.
Akan tetapi pelanggaran tersebut cukup kontroversial karena para punggawa PSM Makassar menganggap handsball tersebut terjadi secara tidak sengaja dan tidak sepantasnya di hukum pinalti. Momen tersebut berawal ketika Victor Igbonefo melakukan back heel dan secara tidak sengaja bola mengenai tangan dari pemain PSM ,Wiljan Pluim. Benarkah itu bukan pelanggaran karena handsball terjadi tidak sengaja?
Nah, jika bicara soal kontroversi handball di laga Persib vs PSM tersebut, ini penjelasan menurut aturan FIFA.
Aturan mengenai handball tertuang dalam Hukum 12 Laws of The Game FIFA, dimana dalam bab tersebut menjelaskan mengenai dua macam handsball, yakni handsball yang di sengaja dan tidak disengaja serta hukuman yang pantas di berikan terhadap dua kejadian tersebut.
1. Handball tidak disengaja
Handball tidak disengaja merupakan momen yang terjadi ketika bola mengenai lengan seorang pemain yang tidak melakukan gerakan aktif untuk menghentikan atau menghalau bola atau arti mudahnya ketika bola menghapiri tangan bukan sebaliknya, contohnya ketika pemain secara refleks melindungi tubuh dari cedera seperti menutupi bagian alat vital dan area wajah dari terjangan bola. Jenis handball ini di kategorikan sebagai yang tidak di sengaja dan pemain akan di bebaskan dari hukuman kartu dan sebagainya. Namun, handball tidak sengaja bisa juga dianggap pelanggaran jika posisi tangan tidak dalam kondisi alami seperti tangan merentang atau mengangkat tangan di atas kepala.
2. Handball disengaja.
Handball disengaja ini terjadi ketika tangan dengan sengaja menghampiri bola untuk menghentikan atau menepis untuk menghentikan jalur gerakan bola, contohnya ketika seorang pemain merentangkan tangan ketika bola hedak lewat dihadapanya. Pelanggaran tersebut bisa berbuah kartu kuning hingga kartu merah tergantung situasi yang terjadi.
Nah, jika melihat aturan FIFA tersebut maka bisa di simpulkan bahwa handball Wiljan Pluim memang pantas di sebut pelanggaran. Ya, meskipun saat itu bola tidak sengaja mengenai tangan, tapi posisi tangan Pluim sendiri tengah terentang sehingga bola mengenai tanganya, maka terjadilah handball yang harus berbuah hukuman penalti.
Terlepas dari kontroversi tersebut, Persib Bandung tampil sangat baik pada pertandingan ini, seperti dilansir dari persib.co.id (23/05/2018), Persib mampu meraih kemenangan telak tiga gol tanpa balas atas PSM Makassar, dua gol Persib di cetak oleh Ezechiel dan satu gol lainya di cetak oleh Jonathan Bauman.
baca sumber
Kode Iklan 300x250
Dilansir dari goal.com (23/05/2018), Ezechiel mencetak gol pembuka bagi Persib Bandung saat menjamu PSM Makassar pada menit ke-39 melalui tendangan penalti. Hadiah pinalti tersebut di berikan bagi Persib Bandung usai Wiljan Pluim melakukan handball di kotak terlarang yang membuat wasit tanpa ragu menunjuk titik putih.
Akan tetapi pelanggaran tersebut cukup kontroversial karena para punggawa PSM Makassar menganggap handsball tersebut terjadi secara tidak sengaja dan tidak sepantasnya di hukum pinalti. Momen tersebut berawal ketika Victor Igbonefo melakukan back heel dan secara tidak sengaja bola mengenai tangan dari pemain PSM ,Wiljan Pluim. Benarkah itu bukan pelanggaran karena handsball terjadi tidak sengaja?
Nah, jika bicara soal kontroversi handball di laga Persib vs PSM tersebut, ini penjelasan menurut aturan FIFA.
Aturan mengenai handball tertuang dalam Hukum 12 Laws of The Game FIFA, dimana dalam bab tersebut menjelaskan mengenai dua macam handsball, yakni handsball yang di sengaja dan tidak disengaja serta hukuman yang pantas di berikan terhadap dua kejadian tersebut.
1. Handball tidak disengaja
Handball tidak disengaja merupakan momen yang terjadi ketika bola mengenai lengan seorang pemain yang tidak melakukan gerakan aktif untuk menghentikan atau menghalau bola atau arti mudahnya ketika bola menghapiri tangan bukan sebaliknya, contohnya ketika pemain secara refleks melindungi tubuh dari cedera seperti menutupi bagian alat vital dan area wajah dari terjangan bola. Jenis handball ini di kategorikan sebagai yang tidak di sengaja dan pemain akan di bebaskan dari hukuman kartu dan sebagainya. Namun, handball tidak sengaja bisa juga dianggap pelanggaran jika posisi tangan tidak dalam kondisi alami seperti tangan merentang atau mengangkat tangan di atas kepala.
2. Handball disengaja.
Handball disengaja ini terjadi ketika tangan dengan sengaja menghampiri bola untuk menghentikan atau menepis untuk menghentikan jalur gerakan bola, contohnya ketika seorang pemain merentangkan tangan ketika bola hedak lewat dihadapanya. Pelanggaran tersebut bisa berbuah kartu kuning hingga kartu merah tergantung situasi yang terjadi.
Nah, jika melihat aturan FIFA tersebut maka bisa di simpulkan bahwa handball Wiljan Pluim memang pantas di sebut pelanggaran. Ya, meskipun saat itu bola tidak sengaja mengenai tangan, tapi posisi tangan Pluim sendiri tengah terentang sehingga bola mengenai tanganya, maka terjadilah handball yang harus berbuah hukuman penalti.
Terlepas dari kontroversi tersebut, Persib Bandung tampil sangat baik pada pertandingan ini, seperti dilansir dari persib.co.id (23/05/2018), Persib mampu meraih kemenangan telak tiga gol tanpa balas atas PSM Makassar, dua gol Persib di cetak oleh Ezechiel dan satu gol lainya di cetak oleh Jonathan Bauman.
baca sumber

